Senin, 28 Mei 2012

Wanita Sederhana


Wanita itu begitu sederhana, dari raut wajahnya kepahitan dan getirnya hidup telah dirasakan. Bahkan mungkin masih dilaluinya.Dengan pendidikan yang tak terlalu tinggi, mimpinya pun sederhana, buah hati tidak mewarisi apa yang kini dan pernah dijalani.

Dari kesederhanaannya itulah, semua buah hatinya bisa terlepas dari belenggu kebodohan. Kekuatan hatinya membuat apa yang dimiliki dipertaruhkan hanya untuk masa depan sang buah hati.

Benar, hidup dalam kesederhanaan membuatnya bersama sang buah hanti hampir tak pernah merasakan kemewahan makan, pakaian dan berlimpahnya harta. Semua apa yang dimilikinya ditujukan oleh wanita sederhana itu, hanya untuk memikirkan bagaimana pendididkan semua buah hatinya.Itulah yang ingin diwariskan buat buah hatinya. Kegetiran dalam kesederhanaan, membuat buah hatinya tegar dan terbiasa dengan kesusahan.


Menjahit adalah keahlian yang dimiliki. Dengan ketrampilannya itulah, ia mampu menjadi wanita mandiri, menopang sang suami yang hanya seorang pengemudi ojek. Namun jarang terdengar wanita sederhana itu mengeluh dan menyumpah pada keadaan. Ia menikmati irama hidup ini dengan keyakinan, keindahan hidup tidak terletak pada sedikit banyaknya harta. Namun hidup lurus dan bersyukur menjadi kunci kebahagian hidup.

Memberi les privat juga pernah dijalani, walaupun diganjar dengan gula, beras, teh atau barang lainnya pernah pula dilakoni. Entah mengapa ada saja tetangga percaya pada wanita itu untuk memberi pengajaran, walaupun tak ada sedikitpun pendidikan guru dimiliki wanita itu.

Goresan kelelahan wanita sederhana itu semakin terlihat ketika buah hantinya semakin dewasa. Menempuh pendidikan, mencari pekerjaan dan menempuh hidup baru membuat buah hatinya sedikit mengurangi perhatian pada wanita sederhana  itu.

Namun, geliat dan aktivitas wanita sederhana itu tak bekurang dan makin bertambah. Apalagi dengan semakin luasnya bergaul dan ingin memanfaatkan ketrampilan yang dimiliki, berbagai kegiatan PKK kini menjadi perhatian setelah buah hatinya bisa mandiri.

Pagi, 29 Mei 2011, wanita sederhana itu nampak sibuk di dapur. Menyelesaikan nazar atas kesembuhan buah hati ketiganya yang sekian lama sakit. Dimana wanita sederhana  itu hampir tiap hari menunggu buah hatinya yang tekena batu empedu. Lantaran sang istri enggan menjaga dengan berbagai alasan. Nazarnya ingin berbagi panganan dengan  tetangga, memang jauh hari disiapkan. Sebagai ungkapan rasa syukur dan kesehatan yang ingin diungkapkan pada sang pencipta.

Berpacu dengan waktu, lantaran siang ia harus bergabung dengan ibu-ibu PKK yang akan membantu persiapkan pelantikan sang penguasa baru Balikpapan di Dome (Balikpapan Sport Centre).  Semua nampak biasa dan berjalan normal. Dari wajah kelelahannya tak nampak jika semua menjadi beban.

Namun jalan Tuhan berkata lain, tanpa ada tanda dan peringatan. Diutusnya malaikat Jibril untuk menjemput wanita tua itu. Tanpa semua menyadari dan memprediksi melalui sakit ataupun mimpi. Semua tertegun dan terkejut. Pada saat semua buah hati bermimpi akan memberi yang terbaik buat wanita sederhana itu.

Wanita sederhana itu telah pergi, tepat sehari bertambahnya usiaku. Tuhan memberi hadiah special untuku. wanita yang sederhana yang kusangi dipanggil ke surganya.Wanita itu begitu sederhana, dari raut wajahnya kepahitan dan getirnya hidup telah dirasakan. Bahkan mungkin masih dilaluinya.Dengan pendidikan yang tak terlalu tinggi, mimpinya pun sederhana, buah hati tidak mewarisi apa yang kini dan pernah dijalani.

Dari kesederhanaannya itulah, semua buah hatinya bisa terlepas dari belenggu kebodohan. Kekuatan hatinya membuat apa yang dimiliki dipertaruhkan hanya untuk masa depan sang buah hati.

Benar, hidup dalam kesederhanaan membuatnya bersama sang buah hanti hampir tak pernah merasakan kemewahan makan, pakaian dan berlimpahnya harta. Semua apa yang dimilikinya ditujukan oleh wanita sederhana itu, hanya untuk memikirkan bagaimana pendididkan semua buah hatinya.Itulah yang ingin diwariskan buat buah hatinya. Kegetiran dalam kesederhanaan, membuat buah hatinya tegar dan terbiasa dengan kesusahan.

Menjahit adalah keahlian yang dimiliki. Dengan ketrampilannya itulah, ia mampu menjadi wanita mandiri, menopang sang suami yang hanya seorang pengemudi ojek. Namun jarang terdengar wanita sederhana itu mengeluh dan menyumpah pada keadaan. Ia menikmati irama hidup ini dengan keyakinan, keindahan hidup tidak terletak pada sedikit banyaknya harta. Namun hidup lurus dan bersyukur menjadi kunci kebahagian hidup.

Memberi les privat juga pernah dijalani, walaupun diganjar dengan gula, beras, teh atau barang lainnya pernah pula dilakoni. Entah mengapa ada saja tetangga percaya pada wanita itu untuk memberi pengajaran, walaupun tak ada sedikitpun pendidikan guru dimiliki wanita itu.

Goresan kelelahan wanita sederhana itu semakin terlihat ketika buah hantinya semakin dewasa. Menempuh pendidikan, mencari pekerjaan dan menempuh hidup baru membuat buah hatinya sedikit mengurangi perhatian pada wanita sederhana  itu.

Namun, geliat dan aktivitas wanita sederhana itu tak bekurang dan makin bertambah. Apalagi dengan semakin luasnya bergaul dan ingin memanfaatkan ketrampilan yang dimiliki, berbagai kegiatan PKK kini menjadi perhatian setelah buah hatinya bisa mandiri.

Pagi, 29 Mei 2011, wanita sederhana itu nampak sibuk di dapur. Menyelesaikan nazar atas kesembuhan buah hati ketiganya yang sekian lama sakit. Dimana wanita sederhana  itu hampir tiap hari menunggu buah hatinya yang tekena batu empedu. Lantaran sang istri enggan menjaga dengan berbagai alasan. Nazarnya ingin berbagi panganan dengan  tetangga, memang jauh hari disiapkan. Sebagai ungkapan rasa syukur dan kesehatan yang ingin diungkapkan pada sang pencipta.

Berpacu dengan waktu, lantaran siang ia harus bergabung dengan ibu-ibu PKK yang akan membantu persiapkan pelantikan sang penguasa baru Balikpapan di Dome (Balikpapan Sport Centre).  Semua nampak biasa dan berjalan normal. Dari wajah kelelahannya tak nampak jika semua menjadi beban.

Namun jalan Tuhan berkata lain, tanpa ada tanda dan peringatan. Diutusnya malaikat Jibril untuk menjemput wanita tua itu. Tanpa semua menyadari dan memprediksi melalui sakit ataupun mimpi. Semua tertegun dan terkejut. Pada saat semua buah hati bermimpi akan memberi yang terbaik buat wanita sederhana itu.

Wanita sederhana itu telah pergi, tepat sehari bertambahnya usiaku. Wanita sederhana itu adalah ibuku!. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar