Jumat, 25 Mei 2012

Menunggu "Taring" Tim Monitoring


Gagasan pembentukan Tim Monitoring pembangunan Balikpapan sedang dalam penggodokan dan berproses. Tim yang dibentuk dari berbagai unsur masyarakat Balikpapan ini digagas oleh LSM Format dan Stabil.

Pelatihan dan pembekalan bagi Tim tersebut sudah semaksimal mungkin di rangsang untuk memahami secara sungguh-sungguh, mengapa tim ini harus dibentuk. Mereka  akan mencoba memeloti dari perencanaan, pelaksaaan hingga penyelesaian kegiatan dilingkungan Pemkot Balikpapan yang menggunakan dana APBD atau APBN.

Semangat Tim ini nampak saat pelatihan begitu menggebu, berbagai proyek di Pemkot Balikpapan baik fisik ataupun non disik telah di bidik. Sasaran SKPD atau badan di lembaga pemkot Balikpapan telah dijadikan target untik di monitoring. Berbagai argumen dibangun, mengapa SKPD-SKPD tersebut menjadi sasaran utama untuk di evaluasi pemanfaatan anggaran yang dirasa cukup besar berpontensi penyimpangannya.

Montivatorpun tiada henti-hentinya memberikan spirit, jangan sampai tim ini masuk angin dan melakukan “transaksi”  ditengah jalan. Sebagai aktivis yang berorientasi pada perbaikan kualitas pembangunan di Balikpapan , ancaman dikriminalisasi merupakan krikil kecil yang diharapkan tidak membuat ciut nyali tim ini dalam melakukan aksinya.

Tapi yang pasti, bekal argumentasi dan pemahaman mengapa setiap masyarakat memiliki hak untuk melakukan pengawasan harus bersama di pahami. Sehingga Tim ini mengerti dan memiliki kepercayaan diri terhadap kebenaran yang dilakukannya.

Namun yang menjadi pertanyaan besar, sejauh mana kesolidan dan nyali Tim ini akan terus berbuat, memonitoring pembangunan Balikpapan hanya bermodal semangat. Jika ada evaluasi pembangunan yang diindikasi adanya penyimpangan, mau dibawa kemana hasil monitoring?

Cukupkah hasil monitoring menjadi bahan diskusi ataupun masturbasi olah kata di media. Atau hanya sekedar menjadi barang gagah-gagahan, candaan dan percontohan tanpa tujuan.

Tim monitoring hendaknya juga punya taring, jangan sekedar menggonggong yang nantinya ompong. Tim monitoring perlu sekali-kali menggigit, menerkam dan mengoyak, agar ada efek jera bagi pelaku penipu pengguna uang Negara. Masyarakat sudah apatis terhadap badan, lembaga ataupun organisasi yang berkoar nyaring tanpa taring. Yang akhirnya bersenggama dengan kekuasaan dan larut dalam perselingkuhan panjang.

Semoga Tim Monintoring  yang  dibentuk dengan tujuan mulia dan arah perbaikan untuk masyarakat bersama. Menjadi sebuah tim yang mampu mempertahankan jati dirinya untuk tetap memiliki “nilai” dan bukan angka.

Tim ini menjadi harapan dari keapatisan masyarakat yang sudah akut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar