Selasa, 29 Mei 2012

Kado Special Dari Tuhan


Tanpa lilin dan kue tart manis. Sebagai tanda jika aku kian bertambah usia, bertambah tua, bertambah lupa dan bertambah senja.

Ulang tahun bagi seseorang mungkin menjadi momentum perayaan yang special untuk mengingatkan jika manusi semakin berjaya ada di dunia. Namun tak sedikit pula momentum itu terlupa dan berjalan biasa. Kelahiran manusia beberapa waktu silam bukan saja untuk dikenang melalui tiupan lilin, sajian panganan dan limpahan hadiah. Banyak cara untuk merayakannya, tanpa kehilangan makna dan tak kalah bahagia. 

Namun manusiawi pula jika momentum kelahiran kita terpancar melalui meriahnya perjamuan. Menikmati kebahagiaan dengan menghadirkan ribuan undangan. Suka cita perlu dibagi dengan momentum tersebut. selain ada kemampun tentunya kemauan. 

Sebagian dari kita mungkin menjadi suatu proses intropeksi diri terhada rekam jejak apa yang kita lakukan. Tuhan telah memberi hidup buat kita, lalu tambahan usia menjadi tanda kalau kita perlu mengingat berapa lama kenikmatan dunia telah kita rasakan. Tambahan usia dan  masih menikmati kehidupan berjalan pada saat itu, harusnya menjadi kado special untuk kita mengingat  tujuan hidup yang masih banyak belum tercapai.


Benar, jika selama proses bertambahnya usiaku belum pernah kulalui dengan tiupan lilin dan limpahan kado-kado special. Harapanku sebagai hadiah manis dari siapapun dengan bertanbahnya usia termasuk dari Tuhan, adalah limpahan kesehatan dan kebahagiaan.

Bertambahnya usia, terkadang menimbulkan pikiran  genit untuk melakukan perayaan seperti mengundang kerabata ataupun saudara. Ada tiupan lilin, musik pengiring, ragam makanan dan hadirnya undangan dengan berbagai ucapan. Suasana bahagia.

Ternyata, kebiasaan tanpa melakukan perayaan ulang tahun dan tanpa harapan kado-kado special dari berbagai rekan menjadi sebuah rutinitas. Bukan lantaran tak ada rezeki atau terlalu sibuk dengan segala urusan.  Kebiasaan dan kenikmatan merasakan bertambahnya usia tanpa perayaan sudah begitu mengendap. Mejadi kenikmatan tersendiri, tanpa harus kucari tahu mengapa?

Namun dengan hadirnya Istri, bertambahnya usia terkadang masih ada yang mengingatkan. Ucapan selamat dan doa dipanjatkan agar Tuhan memberi kesehatan dan kebahagiaan.

Pada bertambahnya usia 35 tahunku, semua belum ada yang berubah. Tanpa perayaan, tiupan lilin diatas kue tart dan kado special dari rekan. Walau sebetulnya semua memang tak kuharapkan.

Sehari setelah bertambah usiaku, tercipta sebuah perayaan tak terencanakan tanpa kegembiraan. Hanya ada air mata dan ucapan duka. Hari itu, Tuhan memberi kado special untuku. Wanita yang selalu kulihat dan melahirkanku 35 tahun lalu, Ia panggil untuk selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar