Senin, 28 Mei 2012

Belajar dari Imam Widodo


Selama 22 tahun bekerja disebuah maskapai penerbangan bonafite dan terkenal membuatnya merasa nyaman dan merasa akan langgeng. Dengan 66 pesawat terbang, dan rute menguasai wilayah Indonesia, maskapai Bouraq pada 20-30 tahun silam masih jaya-jayanya mengudara menghiasi angkasa.

Bouraq yang diambil dari nama kendaraan Nabi Muhammad pada saat menjalani Isra Miraj, menjadi salah satu maskapai penerbangan favorite bagi warga, sebelum banyaknya pilihan untuk terbang. Ketika krisis menghantam dan munculnya berbagai maskapai penerbangan. Bouraq tiarap-kolaps.

Jabatan pimpinan cabang Bouraq Balikpaan, yang dijabatnya harus ditanggalkannya tanpa pesangon dan uang jasa berarti untuk menjadi bekal pensiun yang belum diharapkannya. Imam Widodo, pria kurus dengan cirikhas kumis dan brewok tebal, harus tumbang pula dari posisi kepala cabang Bouraq Balikpapan. 


Pulang kembali ke Jakarta beberapa waktu, tak mampu membuatnya lega berlama-lama terpuruk. Ketrampilanya hanya sesuatu yang berhubungan dengan penerbangan. Selama 22 tahun membuat pola pikirnya hanya berkutak dalam urusan penerbangan, walaupun dirinya bukan pilot.

Setelah berpikir lama, ia memutuskan kembali ke Balikpapan untuk menggeluti bisnis tiket seperti yang ia lakoni di Bouraq. Namun kali ini ia tidak bergantung pada satu maskapai. Pada 2004 ia membuka Prima Travel pertama di Balikpapan yang melayani beberapa maskapai penerbangan. Beberapa tahun kemudian membuka cabang dan merambah kota lainnya.

Ya, Imam Widodo, pria berkumis dan berjanggut lebat itu, kini menjadi owner diberbagai cabang Travel Prima yang berada di Kalimantan Timur. Omset ratusan bahkan tak menutup pada anggka miliaran ia raup dari keuntungan berbisnis tiket.

Baginya ternyata kesuskesan bukan hanya untk pribadi, membutuhkan orang lain intuk berbagi. Dalam bisnis yang terpenting adalah kepercayaan dan kerja keras serta inovasi. Sehingga ia mengkalim sebagai travel pertama yang berani memberi hadiah bagi pelanggannya sebesar Rp 1 miliar .

Strategi itu selain sebagai promosi dan trik pemasaran, tak lain juga ingin menunjukkan jika travel yang ia pimpin sudah pada tingkat keuntungan yang besar. Sehingga tak salah jika ia coba merambah aktivitas politik untuk mengasah naluri kepemimpinananya. Namun, Gerindra ,sebagai kendaraan politiknya, ternyata belum mampu membawa terbang ke senayan  untuk memperjuangkan Kaltim pada Pemilu 2009 lalu.

Namun ada pelajaran yang bisa kita ambil, Imam Widodo mampu keluar dari tekan psikologis saat di PHK dari Bouraq. PHK memang membuat semua orang terluka, tapi itu mejadi kesadaran jika semua tak ada yang abadi. Apalagi jabatan dan pekerjaan, dalam sekejap dan tanpa persiapan semua bisa hilang.

Namun  apa yang dilakoninya saat ini lebih berdampak luas baginya untuk melakukan berbagai aktivitas. HMI dan KAHMI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah hidupnya, diakui Imam organisasi ini memberikan konstribusi dan jaringan luas dalam menjalankan usahanya..

Sehingga tak salah, untuk berbagi dengan lainnya, Imam Widodo, didaulat menjadi Ketua Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kalimantan Timur. Selamat Bekerja, semoga mampu memberikan pencerahan sekaligus kesejahterahan bagi semua.

2 komentar:

  1. mantap bang danang, bolehlah memang mentalnya wartawan, moment kahmii langsung jadi berita. salute

    BalasHapus
  2. mantap... Pak Imam Widodo membantu Desa saya dikenal dunia
    www.bhuanajaya.desa.id

    BalasHapus